Kijang Kotak, atau yang dikenal sebagai generasi ketiga dari seri Kijang, adalah MPV 7 seater andalan Toyota yang dirancang untuk meneruskan kesuksesan pendahulunya, Kijang Doyok. Nama “Kijang” sendiri memiliki makna historis yang dalam, karena diambil dari akronim Kerja Sama Indonesia-Jepang, simbol kolaborasi antara kedua negara dalam menciptakan kendaraan yang tangguh dan multifungsi.
Tidak hanya populer di Indonesia, Kijang Kotak juga merajai pasar global dengan berbagai nama yang disesuaikan dengan preferensi masing-masing negara. Di Filipina, mobil ini dikenal sebagai Toyota Tamaraw FX, sementara di India, ia dipasarkan dengan nama Toyota Qualis. Untuk pasar Afrika Selatan, Kijang Kotak dijuluki Toyota Venture, dan di Taiwan, ia disebut Toyota Zace.
Keberagaman nama ini menunjukkan betapa Kijang Kotak mampu beradaptasi dengan kebutuhan dan selera pasar internasional, sekaligus membuktikan kualitas dan kehandalannya sebagai kendaraan keluarga yang tangguh. Dengan desain yang ikonik dan performa yang andal, Kijang Kotak tetap menjadi salah satu MPV legendaris yang dikenang hingga saat ini.
Jika Anda mencari mobil keluarga yang legendaris, tangguh, dan penuh sejarah, Kijang Kotak adalah pilihan yang tak terlupakan. Jelajahi lebih banyak tentang keunggulan dan cerita di balik mobil ini untuk memahami mengapa ia begitu istimewa!
Toyota Kijang Keluaran Tahun Berapa?
Toyota Kijang Kotak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1986 dengan dua varian utama, yaitu MPV dan pickup. Varian ini terbagi lagi berdasarkan panjang sasis, yaitu model sasis pendek (KF40) dan sasis panjang (KF50). Semua model pada generasi awal ini dilengkapi dengan mesin 5K berkapasitas 1.5 liter yang menghasilkan tenaga sebesar 63 HP, dipadukan dengan transmisi manual 4 percepatan. Generasi pertama ini lebih dikenal dengan sebutan Kijang Super, yang langsung menjadi favorit masyarakat Indonesia karena kehandalan dan keserbagunaannya.
Pada tahun 1992, Toyota melakukan minor facelift pada Kijang Kotak untuk menyegarkan desain dan meningkatkan performa. Perubahan yang paling mencolok terlihat pada desain lampu depan, grill, dan dashboard yang lebih modern. Selain itu, Toyota juga menambahkan fitur power steering untuk kenyamanan berkendara yang lebih baik. Tidak hanya itu, mesin 5K juga mengalami penyempurnaan pada bagian karburator, sehingga tenaganya meningkat menjadi 68 HP. Varian hasil facelift ini sering disebut sebagai Kijang Super G atau Super Grand.
Pada generasi facelift ini, kode model juga mengalami perubahan. Varian sasis pendek kini menggunakan kode KF42 dengan pilihan tipe SX, SSX, dan SGX. Sementara itu, varian sasis panjang menggunakan kode KF52 dengan tipe LX, LSX, dan LGX. Untuk varian pickup, SX, dan LX, masih menggunakan transmisi manual 4 percepatan, sedangkan tipe di atasnya sudah dilengkapi dengan transmisi manual 5 percepatan, memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus dan efisien.
Dengan berbagai penyempurnaan dan peningkatan fitur, Kijang Kotak semakin memperkuat posisinya sebagai MPV keluarga yang tangguh dan andal. Generasi ini tidak hanya menjadi ikon di Indonesia, tetapi juga membuktikan komitmen Toyota dalam menghadirkan kendaraan berkualitas tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Berkembang Pesat Setelah Kesuksesannya

Di saat bersamaan, Toyota juga menambah lini Kijang Kotak lewat kemunculan Toyota Kijang Grand Extra SGX dan Toyota Kijang Grand Extra LGX. Dibandingkan tipe SGX atau LGX biasa pada Super G, tipe SGX dan LGX milik Grand Extra memiliki fitur jauh lebih lengkap. Yakni penambahan tachometer, fender di setiap ban, power window kaca depan, velg alloy bermerek Enkei, dan AC double blower. Dari luarnya, ia menggunakan stiker yang bertuliskan Grand Extra.
Seiring dikenalkannya varian facelift yaitu Grand Extra, Toyota Kijang sudah menerapkan Toyota Original Body yang dicetak langsung oleh Toyota, dimana penyambungan antar panel bodi sudah menggunakan metode las titik sehingga dapat mengurangi penggunaan dempul sebanyak 2-5 kg dari model Kijang Super berupa Full Pressed Body yang saat itu masih menggunakan dempul dan dibuat oleh karoseri rekanan.
Nah, berbicara mengenai karoseri, Kijang Kotak juga memiliki varian lain buatan karoseri lokal. Yaitu Rover dengan sasis pendek dan Kijang Jantan atau Raider dengan sasis panjang dan Kijang Kencana dengan atap dan ground clearance lebih tinggi. Tak lama setelah dijual, Kijang Rover berubah nama menjadi RoverAce karena pabrikan mobil mewah Rover asal Inggris, saat itu merasa keberatan dengan penggunaan nama Rover pada Kijang.
Sejak pertengahan tahun 1994, Toyota membekali Kijang Super G dan Grand Extra dengan mesin baru berkapasitas lebih besar, yakni 1.800 cc berkode 7K yang memiliki tenaga 87 HP, sekaligus mengakhiri penggunaan mesin 5K pada Kijang Kotak. Meski tak menutup kemungkinan hingga tahun 1995 masih ada stok sisa varian 1.500 cc yang masih dijual dealer.
Di pasar lokal, baik Toyota Kijang Super, Super G, dan Grand Extra menjadi pesaing terbesar bagi Isuzu Panther Kotafçtatek yang juga memiliki sejarah panjang di Indonesia dan terkenal akan jargonnya Isuzu sebagai Rajanya Diesel. Penjualan Toyota Kijang Kotak resmi berakhir di tahun 1996 lalu dilanjutkan oleh Toyota Kijang Kapsul sebagai generasi penerusnya.
Spesifikasi Toyota Kijang Kotak Super/Grand
Berikut ini spesifikasi lengkap mobil Toyota Kijang Super/Grand yang melegenda:
- Mesin : 5K 1.5 liter dan 7K-C 1.8 liter.
- Konfigurasi : 4 Silinder Segaris OHV 8 katup (5K); 4 Silinder Segaris OHV 8 katup (7K).
- Tenaga : 63 – 68 HP (5K); 87 HP @4.600 RPM (7K).
- Torsi : 115 Nm @3.200 RPM (5K); 140 Nm @2.800 RPM (7K).
- Bore x stroke : 80.5 mm x 73 mm (5K); 80.5 mm x 87.5 mm (7K).
- Rasio kompresi : 9.0:1 (5K); 9.0:1 (7K).
- Transmisi : manual 4 percepatan dan manual 5 percepatan.
- Konsumsi BBM : 7-8 km/L (dalam kota); 9-11 km/L (luar kota).
- Rival : Isuzu Panther Kotak
- Tahun penjualan : 1986 – 1992 (Kijang Super); 1992 – 1996 (Kijang Super G dan Grand Extra).
Kelebihan dan Kekurangan Toyota Kijang Kotak Super/Grand
Ini beberapa Kelebihan dan Kekurangan Toyota Kijang Kotak Super/Grand yang melegenda di Indonesia dari tahun 1986 hingga 1996.
Kelebihan Toyota Kijang Kotak
- BBM termasuk irit walaupun mesinnya karburator.
- Kabin lega.
- Mesin responsif pada putaran bawah.
- Tampilan gagah.
- Pajak murah.
- Biaya perawatan murah dan semua bengkel bisa menangani mobil ini.
- Sparepart melimpah.
- Harga jual kembali cukup bertahan.
Kelemahan Toyota Kijang Kotak Super
- Tidak nyaman.
- Putaran atas lemah.
- Suara mesin cukup bising.
- Fitur pengaman hanya sebatas seatbelt pada kursi depan.
- Peredaman kabin sangat buruk.
- Bantingan keras.
- Terkenal banyak penyakit.
- Banyak komponen yang sudah uzur karena usia, seperti karet-karet dan komponen AC.
Nah itulah tadi beberapa informasi penting mengenai Kelebihan dan Kekurangan Mobil Toyota Kijang Kotak Super / Grand Extra yang begitu banyak diminati di Indonesia pada zamannya. Walaupun cukup banyak kekurangannya, namun mobil ini masih diminati banyak orang karena biaya perawatannya yang sangat murah.
Leave a Comment